'Ada yang berpendapat mencari kebahagiaan itu
ibarat mengutip serpihan kaca yang pecah. Ada yang berjaya mengutip dengan
banyak dan ada yang megutip paling sedikit.Tapi tiada seorang pun yang berjaya
mengutip kesemuanya. Kerana tatkala mengutipnya pasti ada yang terluka..'
Pernahkah
kita bertanya dengan diri kita, adakah kita ini di antara orang yang bahagia?
Mungkin ada di antara kita pada ketika ini memiliki harta yang melimpah ruah,
tetapi tidak merasa bahagia. Ada pula yang memiliki kemasyhuran dan kedudukan
yang tinggi, namun tidak pernah merasa bahagia.
Kalau
begitu, ternyata ukuran bahagia itu tidak terletak pada banyaknya harta,
bukannya pada jawatan dan kedudukan, bukan juga pada ketokohan seseorang dan
juga bukan dengan peluang melancong ke merata tempat. Lalu, di manakah
kebahagiaan itu, dan bagaimana pula kita dapat mengecapinya ?
Allah
SWT berfirman:
“Barangsiapa
yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan
beriman, Maka Sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan
Sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik
dari apa yang telah mereka kerjakan”. (Q.S.An-Nahl (16) : 97).
Telah
jelas dan tegas penjelasan Allah SWT pada surat An-Nahl ayat 97 ini bahwa
satu-satunya cara memperoleh kebahagiaan atau kehidupan yang baik itu adalah
dengan mengerjakan amal-amal sholeh; iaitu taat pada suruhannya dan menjalankan
segala perintah serta larangan-Nya.
Inilah
konsep kebahagiaan yang hakiki; yaitu tujuan hidup kita di dunia ini, baik
dalam belajar, bekerja, ataupun berusaha, hanya satu saja “Mendapatkan Redha
Allah SWT .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar